Berita mengejutkan datang dari dunia alas kaki Indonesia. PT Sepatu Bata Tbk (BATA), salah satu perusahaan legendaris yang sudah puluhan tahun beroperasi, resmi menghentikan kegiatan produksi alas kaki harian. Keputusan ini disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025.
Dalam risalah rapat yang dirilis ke publik, perusahaan menyatakan akan menghapus seluruh aktivitas di bidang industri alas kaki untuk kebutuhan sehari-hari. Langkah tersebut menandai perubahan arah bisnis besar-besaran bagi Bata yang dulunya menjadi simbol sepatu sekolah dan kerja bagi banyak generasi.
Namun, di sisi lain, kabar ini justru membuka babak baru bagi pabrik sepatu Cibaduyut dan produsen lokal lainnya yang kini semakin tumbuh pesat.
Bata Berhenti Produksi, Pasar Sepatu Lokal Kembali Bergeliat
Setelah lama dikenal sebagai pemain dominan, Bata akhirnya harus mengakui tantangan besar dalam mempertahankan skala produksi di tengah perubahan pola belanja konsumen. Laporan keuangan semester pertama 2025 menunjukkan penurunan penjualan hingga 38,74% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan penjualan yang kian menurun, pabrik Bata di Purwakarta, Jawa Barat, resmi ditutup pada 30 April 2024. Menurut Corporate Secretary-nya, Hatta Tutuko, kapasitas pabrik yang terlalu besar tak lagi sejalan dengan kebutuhan pasar dan efisiensi produksi. “Permintaan terhadap jenis produk yang dibuat di sana terus menurun,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Keputusan ini menjadi sinyal bahwa industri sepatu kini membutuhkan strategi baru: bukan lagi produksi massal, tapi produksi fleksibel dan cepat menyesuaikan tren.
Saatnya Produsen Lokal Naik Kelas
Cibaduyut di Bandung, yang dulu dikenal sebagai “kampung sepatu”, kini menjelma menjadi pusat produksi modern yang mampu bersaing dengan pabrik besar. Banyak merek lokal baru bermunculan dengan model bisnis yang lebih kreatif dan efisien.
Para produsen di Cibaduyut kini tidak hanya mengandalkan toko fisik, tapi juga aktif menjual lewat marketplace dan media sosial. Mereka bisa memproduksi sepatu dalam jumlah kecil namun dengan desain eksklusif — sesuatu yang sulit dilakukan oleh perusahaan besar seperti Bata.
Bahkan banyak pabrik sepatu Cibaduyut sekarang menerima jasa custom manufacturing untuk brand baru. Artinya, siapa pun bisa punya label sepatu sendiri tanpa harus punya pabrik besar.
“Moal aya nu bisa ngagantikeun sepatu lokal mun dijieunna ku haté,”
(Tak ada yang bisa menandingi sepatu lokal bila dibuat dengan hati.)
Dari Pabrik ke Brand: Revolusi Baru Industri Alas Kaki
Mundurnya Bata dari industri bukanlah kabar buruk. Justru ini jadi sinyal perubahan bahwa masa depan sepatu Indonesia kini di tangan pelaku lokal. Produksi kini lebih personal, ramah lingkungan, dan berorientasi pada desain.
Industri di Cibaduyut semakin bertransformasi: pengrajin bekerja dengan teknologi digital, desain dibuat lewat kolaborasi online, dan sistem produksi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan brand.
Dengan dukungan seperti ini, Indonesia siap melahirkan banyak merek sepatu baru yang tak kalah keren dari brand internasional.
Peluang untuk Brand Baru: Produksi di Pabrik Sepatu Cibaduyut
Kini saat yang tepat bagi pengusaha muda dan kreator brand fashion untuk mengambil peluang di industri alas kaki. Jika dulunya produksi sepatu identik dengan biaya besar dan proses rumit, sekarang tidak lagi.
Banyak pabrik sepatu Cibaduyut modern seperti Brenton Shoes Factory yang membuka layanan produksi untuk brand lokal dan internasional.
Mulai dari desain, bahan, hingga pengemasan — semuanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan brand Anda. Prosesnya cepat, rapi, dan bisa dikontrol langsung melalui tim profesional.
💬 Ingin punya merek sepatu sendiri dengan kualitas pabrik profesional?
Buat sepatu impianmu sekarang di 👉 www.brentonshoes.com
Kesimpulan: Ketika Raksasa Tumbang, Lokal Bangkit
Penutupan pabrik Bata memang menandai berakhirnya sebuah era, tapi di sisi lain menyalakan kembali semangat industri sepatu nasional. Cibaduyut dan kota-kota pengrajin lainnya kini punya momentum besar untuk membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing — bukan hanya di Indonesia, tapi juga di pasar global.
Industri alas kaki sedang berubah arah. Dari produksi massal menjadi produksi bernilai tinggi. Dari merek asing menjadi kebanggaan lokal. Dan perubahan itu sedang terjadi — dimulai dari tangan-tangan kreatif di pabrik sepatu Cibaduyut.