Sebuah pabrik sepatu tidak hanya tentang mesin dan bahan baku. Di balik setiap pasang sepatu yang rapi dan nyaman, ada banyak tim dengan tugas khusus yang saling melengkapi. Setiap divisi punya peranan penting, mulai dari mengelola SDM sampai memastikan sepatu dikirim dengan kualitas terbaik.
Divisi HRD
HRD atau Human Resource Department adalah pusat pengelolaan karyawan. Mereka mengurus proses rekrutmen, pelatihan, pengembangan, hingga kesejahteraan pegawai. Tanpa HRD, sulit membangun tim kerja yang solid dan harmonis.
Tim Merchandising
Inilah bagian yang memastikan permintaan pembeli bisa terwujud. Merchandising mengatur jalannya pesanan, berkomunikasi dengan buyer, menyiapkan sampel, memantau kualitas, hingga memberi arahan soal pengiriman. Bisa dibilang, tim ini adalah “project manager”-nya pabrik sepatu.
Purchasing
Divisi ini mengatur belanja kebutuhan pabrik, baik bahan baku maupun peralatan. Mereka merencanakan, mengelompokkan jenis pembelian, lalu meminta persetujuan manajemen. Jadi, produksi selalu berjalan tanpa hambatan karena bahan tersedia tepat waktu.
Untuk mengetahui lebih lengkap bagian purchasing kalian bisa baca juga di https://www.bhinneka.com/blog/purchasing-adalah/
PPIC (Production Planning and Inventory Control)
PPIC fokus pada perencanaan produksi dan pengendalian stok. Mereka memastikan jadwal produksi sesuai target dan bahan tidak kehabisan. Kalau bagian ini lalai, bisa kacau seluruh jadwal produksi.
Bagian Desain
Sebelum masuk ke proses produksi massal, tentu harus ada rancangan. Tim desain membuat model-model sepatu, lalu dipilih mana yang akan dibuat sampelnya untuk buyer. Setelah disetujui, barulah dihitung kebutuhan material serta biayanya.
Bagian Pola
Di sini desain diterjemahkan ke dalam bentuk pola atau template yang detail. Pola inilah yang nantinya menjadi acuan semua proses pemotongan bahan.
Gudang Material
Semua material seperti kain, kulit, sol, dan aksesori disimpan di gudang. Bagian ini mengatur keluar masuk bahan agar tertib dan siap dipakai kapan pun produksi berjalan.
Produksi Komponen Sepatu
- Insole: lapisan dalam sepatu yang bersentuhan dengan kaki. Kualitas insole sangat menentukan kenyamanan pemakai.
- Outsole: bagian bawah sepatu yang bersentuhan langsung dengan tanah. Biasanya dibuat dengan teknik molding atau injection agar kuat dan tahan lama.
Cutting (Pemotongan)
Bahan dipotong sesuai pola menggunakan mesin khusus. Potongan yang sudah berlabel kemudian dikirim ke bagian penjahitan.
Sewing (Menjahit)
Bagian ini menyusun potongan bahan menjadi upper sepatu. Karena detailnya banyak, proses menjahit butuh ketelitian ekstra supaya hasilnya rapi.
Stockfit
Tahap stockfit menyatukan bagian bawah sepatu, yaitu outsole dengan insole, menggunakan teknik lem atau metode lain sesuai jenis bahan.
Assembling
Inilah tahap merakit sepatu hingga terbentuk utuh. Upper dan bottom digabungkan, sehingga jadilah sepatu sesuai desain awal.
Quality Control
Semua sepatu yang sudah jadi diperiksa ketat di bagian QC. Mulai dari kekuatan jahitan, warna, ukuran, hingga kenyamanan dipastikan sesuai standar.
Finishing
Sepatu diberi detail terakhir seperti tali, aksesori, atau ornamen tambahan sesuai permintaan buyer.
Packing
Tahap akhir adalah pengemasan. Sepatu dipisahkan berdasarkan ukuran, warna, dan model, lalu dimasukkan ke box dengan teliti agar tidak ada kesalahan.

Kesimpulan
Setiap bagian dalam pabrik sepatu punya peran vital. Dari pengelolaan SDM, perencanaan produksi, hingga proses pengepakan, semuanya bekerja seperti rantai yang saling terhubung.
Seperti pepatah Sunda bilang, “Mun teu silih tulungan, moal bisa kahontal kahayang” – kalau tidak saling membantu, tujuan tidak akan tercapai. Begitu juga pabrik sepatu, keberhasilan hanya bisa diraih kalau semua divisi bergerak bersama.
Baca Juga https://brentonshoes.com/pabrik-sepatu-bandung-kolaborasi-tradisional-dan-teknologi-modern/